Kepekaan Terancam Karena Kurang Tidur- Nih Solusinya!!

Gambar terkaitMungkin kalian sering mendengar sebuah nasihat yang mengatakan bahwa kurang tidur dapat merugikan kesehatan. Kalian juga pasti sudah merasakan efek yang diakibatkan kurang tidur itu sendiri. Efek yang ditimbulkan seperti mudah marah-marah, sulit untuk konsentrasi, dan tidak bisa bekerja dengan sempurna karena terganggu oleh rasa kantuk. Tapi asal kalian tahu aja, ternyata ada efek lain yang selama ini tidak kita sadari, yaitu membuat berkurangnya rasa empati.
Empati mempunyai definisi  yang luas, seperti orang yang berkeinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan. Empati termasuk dalam emosi dasar yang dimiliki manusia, selain kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kesedihan, rasa jijik, dan kemarahan.
Sering lembur kerja, mengerjakan tumpukan tugas, atau acara pribadi yang mengharuskan kalian tetap aktif di malam hari sehingga memaksa kalian tetap terjaga sepanjang malam, biasanya menjadi beberapa penyebab terjadinya kurang tidur. Mungkin hal tersebut jarang kita hiraukan, tapi akibat dari apa yang kalian lakukan tersebut akan merugikan diri sendiri. Naudzubillah...
Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Arizona, Amerika Serikat, mereka yang kurang tidur masih tetap bisa mengenali jenis-jenis emosional sehingga masih dapat mengenal rasa mara atau pun takut. Namun, mereka menunjukan penurunan dalam kemampuan mengenali rasa bahagia. Apa kalian mau pada akhirnya kita sudah tidak tahu lagii apa kebagaian itu? Tentu tidak, bukan?
Pemimpin studi ini, William Scott Killgore mengatakan bahwa otak kita terprogram untuk bertahan hidup. Jadi, meski saat kurang tidur sistem otak yang ada membuat kita tetap hidup masih tetap aktif. Jika ada yang harus dimatikan, maka itu adalah aspek sosial.
Salah satu efek yang mungkin kita rasakan saat ini adalah kesalahpahaman yang timbul karena kekeliruan membaca emosi. Belum lagi perselisihan yang akan terjadi karena kurang tidur juga membuat kita mudah marah dan tersinggung. Sebab masa-masa itu membuat otak kita berfikiran pendek, sehingga tidak melihat permasalahan dengan bijaksana.
Dalam penelitiannya, Killgore menguji 29 pria dan 25 wanita yang diminta menganalisis serangkaian perubahan ekspresi wajah di komputer yang menunjukkan emosi dasar. Kemudian mereka dibiarkan tetap terjaga selama 61 jam. Para peneliti menguji kemampuan analisis emosi para responden sebelum mengalami kurang tidur, saat mengalami kurang tidur, dan setelah 12 jam tidur pemulihan. Coba kalau aku atau kalian yang dianalisis, udah molor duluan pasti. Gak tidur 61 jam? Gak dikit bro! Beruntungnya mereka memilih orang yang tepat.
Menurut Killgore penelitian tersebut menunjukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah di rumah, di tempat kerja, dan di mana orang itu berada. Dalam situasi apa pun, kita harus bisa membaca emosi orang lain, terutama orang terdekat secara akurat. Tidak asal tebak. Bahkan membaca emosi orang lain dengan asal tebak, bisa mendatangkan masalah yang lebih rumit. Kesalahpahaman akan hadir di sana.
Yang perlu anda ketahui sekarang adalah bagaimana mengatasi dampak buruknya pada pada tubuh, setidaknya pada hari setelahnya, ketika anda mulai merasa kepala jadi berat, pening, dan bahkan seluruh tubuh anda mulai terasa kaku disertai kesulitan berkonsentrasi. Beberapa orang akan kehilangan selera makan dan mood yang buruk akibat kurang tidur.
Sebenarnya, semua masalah yang muncul setelah kurang tidur terjadi karena otak tidak mendapat cakupan oksigen yang cukup. Oksigen adalah asupan paling penting bagi fungsi otak. Dan otak memiliki peran sangat besar dalam fungsinya mengendalikan tubuh dan dalam kualitasnya untuk berpikir. Inilah yang menyebabkan tubuh terasa pegal dan kaku sekaligus rasa malas dan lemas yang tidak mudah diatasi.
Cara yang pertama untuk mengatasi kurang tidur dapat dengan tetap menjalankan rutinitas sehari-hari seperti biasa. Sebenarnya tubuh sudah memiliki sejenis jam hidup yang mengatur kapan mereka tidur dan kapan mereka beraktivitas. Dan pada kedua jam tersebut manusia sudah menghasilkan sejumlah hormon yang berbeda tugas secara otomatis. So, jangan paksakan badanmu. Mereka juga punya batas-batas tertentu. Saat kamu terus bekerja keras, gak berhenti bekerja, meskipun itu dalam hal yang baik, tanpa kausadari kamu sudah mendholimi dirimu sendiri. Badanmu juga perlu dimengerti, gak hanya hati dan kemauanmu.
Yang kedua, dengan menghindari makanan yang mengandung karbohidrae non-kompleks. Menurut Michael Breus, PhD, seorang pakar tidur bersertifikat asal Amerika, karbohidrat akan membuat Anda merasa lebih mudah mengantuk karena efek pelepasan hormon serotonin setelah mengonsumsinya. Coba deh kalian rasakan, saat kebanyakan makan nasi, atau apalah itu yang mempunyai kadar karbohidrat tinggi, tanpa kalian sadari kalian akan merasa kantuk mendatangimu lebih cepat.
Yang keempat, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bersifat melancarkan aliran darah. Mengantuk memang dapat menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dan kondisi ini juga menyebabkan pembuluh darah mengecil. Untuk itu beberapa pakar memang menyarankan kita mengasup kopi di pagi dan siang hari untuk membantu mempertahankan kondisi detak jantung pada ritme yang normal.
Hasil gambar untuk mager



Yang terakhir, hindari pekerjaan yang menguras pikiran dan emosi. Karena kadang ini akan menyebabkan otak kalian semakin merasa lelah. Pekerjaan yang lebih dinamis dimana kalian bisa lebih banyak bergerak, lebih disarankan karena akan memaksa aliran darah menjadi lebih kencang dan mendorong suplai aliran oksigen menuju otak. Jadi, buat kalian para pemuda, janganlah sering MAGER. Setidaknya berjalan-jalanlah, mungkin itu bisa sedikit menghilangkan kejenuhan.

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH FILM PENDEK TERBAIK -- cerita santri --

Materi kelas XI BAB II~MENELAAH KETENTUAN KONSTITUSIONAL KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

MAKALAH PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA