ANCAMAN MASUK JURUSAN MIPA
Memang beberapa orang
ada yang mengatakan jurusan MIPA/ IPA itu lebih “baik” daripada jurusan lainnya. Ada yang mengatakan
kalau masuk jurusan MIPA itu bisa gampang pilih jurusan ketika mau kuliah.
Profesinya juga lebih banyak daripada jurusan IPS atau yang lain. Campur anak
pinter-pinter dan bisa jadi tajir. Lebih terlihat cool, gak
norak, gaul, dan masih banyak lagi. Namun, itu tidak semuanya benar
.
Mungkin judulnya
terlalu hiperbola kali ya,,, “Ancaman Masuk Jurusan MIPA”, sebenarnya aku hanya
ingin share pengalaman aja selama
menjadi ‘anak ipa’ di SMA dulu. Aku tidak bermaksud nakut-nakutin sih,,, cuma
memberikan sedikit pengetahuan supaya temen-temen tidak merasa salah jurusan.
Jadi, semoga saja
artikel ini bisa memberikan manfaat dan sedikit pengetahuan buat temen-temen
semua. Khususnya buat temen-temen yang sebentar lagi lulus SMP dan lagi bingung
menentukan jurusan yang akan diambil ketika duduk di bangku SMA nanti.
Sebenarnya dalam
memilih jurusan, temen-temen harus mengetahui minat dan bakatnya di mana supaya
tidak salah memilih jurusan. Kalau memang gak suka angka, mending langsung
lupakan saja jurusan MIPA. Kalau lebih suka belajar tentang asal-usul suatu daerah
dan bahasa, mending pilih jurusan bahasa. Kalau ingin mengungkap sejarah dunia,
udah.. langsung pilih jurusan IPS saja. Itu saranku sih... .
Temen-temen jangan
pernah beranggapan orang IPA itu satu-satunya orang yang bisa sukses.
Kenyataannya, banyak ahli sastra yang namanya terkenal di segala pelosok dunia
seperti Kahlil Gibran, banyak juga ahli sejarah yang hidupnya lebih makmur
daripada sarjana ilmiah.
Itu semua sih beberapa
hal yang sudah terjadi di dunia kerja. Bahkan ayahku pernah berkata, “Dunia
sekolah itu berbeda seratus delapan puluh derajat dengan dunia kerja.”
Maksudnya, jangan anggap dunia kerja itu asal pilih dan beranggapan kita bisa
mengendalikannya sendiri seperti ketika masih menikmati masa-masa putih
abu-abu. Semua itu sangat berbanding terbalik.
Temen-temen juga harus
tahu, bahkan di ujung masa SMA, banyak temanku yang banting setir memilih
jurusan SOSHUM saat masuk kuliah. Hello...?
Tiga tahun ini kemana aja, Bro! So, daripada temen-temen mengalami kejadian
seperti teman sekelasku dulu, lebih baik temen-temen simak bener-bener beberapa
hal yang mungkin bisa dibilang
“menyeramkan” dalam jurusan IPA:
1.
Guru Matematikan Yang Mengajar Bagaikan Dosen
MATEMATIKA?
Makhluk apa itu? Sebagian banyak siswa pasti langsung berubah raut mukanya
kalau mendengar mapel tersebut akan segera dimulai. Ditambah lagi guru yang
mengajar super cepat dengan wajah datarnya. Uh... pasti tambah tidak mempunyai
semangat hidup untuk memerhatikan jam matematika. Padahal matematika tidak bisa
langsung kita pahami begitu saja. Mungkin saat diterangkan guru kita bisa paham
rumus yang ditulis di papan, tapi setelah soal sudah disodorkan, jangankan bisa
jawab tuh soal, rumus aja bingung pake yang mana. Pasti itu hal yang
menjengkelkan. Apalagi di jurusan IPA ini, kita harus belajar dua macam jenis
matematika- mtk wajib dan mtk minat- yang semuanya sulit.
2.
Mata Pelajaran Minat Yang Membutuhkan Pemahaman
Lebih
Menurut
pengamatan sekaligus pengalamanku sih,, fisika adalah pelajaran yang paling
sulit, tapi jujur, aku lebih tidak suka biologi. Kalau fisika itu harus
bener-bener memahami soal dan tahu rumus awal yang harus dipake itu apa. Sebab,
percuma kalau tahu apa yang ditanya tapi rumus awalnya gak tahu. Bahkan untuk
seorang yang suka fisika pun aku selalu mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan.
Yang kedua
kimia. Menurut kebanyakan temanku mapel ini juga gak kalah sulit dengan fisika.
Kata guruku dulu juga gitu, karena dalam mapel ini kita belajar fisika dan
biologi sekaligus. Tapi sebenarnya kimia itu lebih simpel daripada fisika dan
biologi. Kalau kalian tidak terlalu suka hitungan dan tidak suka banyak membaca
maka jalan tengahnya adalah kimia.
Berikutnya
adalah biologi. For your information, biologi
itu babnya banyak banget. Ditambah lagi bacaan disetiap lembar bukunya membuat
kebanyakan siswa bosan lebih dulu sebelum mencoba membacanya -pengalaman- Nah,
saran dariku sih, untuk mempermudah memahami biologi, kalian bisa membuat mind
mapping yang teratur. Itu cukup membantu.
3.
Teman Yang Lebih Individual Dan Sulit Diajak Kompromi
Beberapa temanku
dari lain jurusan mengatakan kalau anak IPA itu cenderung individual, apalagi
kalau ujian. Benar gak sih anak IPA
individual?Pasti mereka egois! Sebenarnya bukan seperti itu, hanya saja
beberapa anak IPA yang menjunjung tinggi kejujuran, mereka akan memegang
komitmen mereka. Bukan bermaksud egois, tapi semua akan lebih berarti tanpa
kecurangan. Memang beberapa anak akan membenci temannya yang tidak memberinya
jawaban saat ujian sehingga menyebarkan gosip bahwa mereka, yang tidak memberi
jawaban, adalah anak egois. Jadi kalau benar-benar ingin masuk jurusan IPA,
temen-temen harus belajar dengan giat dan tidak bergantung pada orang lain.
4.
Saingannya Banyak
Kalian pasti
udah tahu, banyak banget anak yang pingin masuk jurusan IPA, dan kenyataannya
emang gitu. Di beberapa sekolah, kelas IPA akan lebih banyak daripada kelas
lainnya. Oleh karena itu, menjadi peringkat atas di jurusan Bahasa atau IPS itu
lebih mudah daripada di jurusan IPA. Itu sih pengalamanku, he..he..
Tapi emang kalau
dipikir-pikir lebih enak kalau kelasnya sedikit, setidaknya lawan kita ketika
berpacu dalam prestasi tidak terlampau banyak. Meskipun menurut beberapa orang
peringkat itu tidak penting, tapi menurutku itu penting. Sebab, beberapa
sekolah juga memberikan beasiswa bagi siswanya yang berprestasi, meski hanya
juara kelas. Benar, kan?
Comments
Post a Comment